Hilangnya Belahan Jiwa Menghasilkan Energi Dahsyat

Albert Einstein menggagas sebuah persamaan yang melegenda hingga kini, E = mc^2, dimana energi sebanding dengan massa dikalikan kecepatan cahaya dikuadratkan. Einstein menemukan persamaan ini hasil dari pengamatannya pada tahun 1905 atas kelakuan objek yang bergerak dengan laju mendekati laju cahaya. Menurut Einsten massa sebuah benda sebenarnya adalah sebuah ukuran dari kandungan energi benda tersebut. Sebaliknya, persamaan yang dimaksud mengisyaratkan bahwa semua energi yang ada dalam sistem tertutup memengaruhi massa diam dari sistem.

Kenapa mendekati kecepatan cahaya? karena segala sesuatu yang memiliki massa tidak akan pernah berhasil menyentuh 100% kecepatan cahaya. Tidak ada materi yang dapat bergerak dengan kecepatan yang sama atau lebih cepat dari kecepatan cahaya, sebab sifat gelombang elektromagnetik yang memiliki kecepatan yang konstan di ruang hampa. Jika sebuah objek bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya, maka objek tersebut akan mengalami efek relativitas, di mana waktu dan ruang akan terdistorsi.

Logikanya begini, mata dapat melihat karena adanya partikel cahaya (Foton) menabrak sebuah objek kemudian memantul dan ditangkap oleh mata. Hasilnya otak dapat menterjemahkan data dari mata menjadi sebuah gambar bahwa ada objek disitu, mata masih dapat melihat karena kecepatannya masih dibawah cahaya. Tapi, coba bayangkan jika kamu adalah The Flash yang mampu bergerak setara atau melebihi kecapatan cahaya. Partikel cahaya tidak akan pernah sampai ke mata karena kamu sendiri bergerak secepat cahaya atau bahkan melebihi kecepatan cahaya.


Sekarang anggap kamu dapat bergerak melebihi kecepatan cahaya, apa yang dapat kamu lihat? tidak ada. Hanya sebuah kekosongan. Bukan warna hitam, gelap dan sebagainya. Sebagai contoh, POV The Flash ketika bergerak masih dibawah kecapatan cahaya.



Peristiwa pengeboman Heroshima dan Nagasaki pada tahun 1945 adalah efek akibat dari persamaan ekuivalensi massa-energi Einstein. Jenis bom yang dijatuhkan di Jepang itu adalah bom atom (A-Bomb). Berbeda dengan TNT, mekanisme bom atom menggunakan mekanisme reaksi fisi nuklir. Reaksi fisi nuklir adalah reaksi pembelahan nukleus menjadi dua atau lebih nukleus yang baru. Reaksi ini dapat terjadi secara spontan atau dapat diinduksi oleh penembakan neutron.

Atom merupakan bagian terkecil dari suatu materi, atom tersusun atas elektron-elektron yang mengelilingi inti atom. Sedangkan, inti atom tersusun atas partikel bermuatas positif (Proton) dan partikel yang tidak bermuatan (Neutron). Sejatinya jika muatan positif bertemu dengan muatan positif akan menghasilkan gaya tolak-menolak, gaya tersebut dinamakan gaya coulomb. Namun pada inti atom, partikel-partikel proton dan neutron menempel dengan sangat kuat karena gaya nuclear strong force, gaya yang jauh lebih kuat daripada gaya coulomb.


Kesempurnaan hanyalah milik Sang Maha Sempurna


Walaupun nuclear strong force adalah gaya terkuat di alam semesta, gaya tersebut juga memiliki sebuah kelemahan. Gaya strong force hanya berlaku pada radius tertentu, artinya semakin banyak proton dan neutron yang menempel membentuk sebuah inti atom, makin lemah gaya dari strong force, makin tidak stabil inti atom. Akibatnya beberapa proton dan neutron pada inti atom akan terlepas dari inti atom induk membentuk inti atom baru, pelepasan proton dan neutron ini menghasilkan sebuah radiasi.

Bom atom terbuat dari unsur uranium dan plutonium, kedua unsur tersebut merupakan radioaktif karena memiliki jumlah proton dan neutron yang banyak. Mekanisme dari bom atom adalah menghujani uranium dan plutonium dengan neutron sehingga masing-masing kedua unsur tersebut membelah menjadi 2 unsur baru. Pembelahan unsur tersebut menghasilkan energi yang sangat besar, energi dari hasil pembelahan inilah yang kemudian dimanfaatkan menjadi ledakan dahsyat. Energinya dapat dihitung dengan menggunakan persamaan ekuivalensi massa-energi Einstein, E = mc^2. Proses reaksi fisi membentuk inti atom baru akan menghilangkan massa dari inti atom induk. Massa inti atom yang hilang tersebut dikalikan dengan kecepatan cahaya yang dikuadratkan, hasilnya adalah nilai dari jumlah energi.

Satu atom dengan ukuran jutaan kali lebih kecil dari debu saja sudah menghasilkan energi yang sangat besar, bagaimana jadinya jika sebesar ukuran batako?

Presetan dengan bom atom, jutaan nyawa melayang karena bom atom. Daripada menggunakan reaksi fisi untuk menunjukan siapa yang terkuat, bukankah lebih baik menggunakannya untuk membuat cadangan energi yang dapat menghidupkan lampu seluruh orang didunia, ya kan?

Kesimpulannya, jika belahan jiwamu menghilang artinya ada energi yang dihasilkan, jangan menyalahgunakan energi tersebut, gunakan untuk berbenah diri dan bermanfaat bagi orang disekitarmu.